Rabu, 30 Agustus 2017

Membuat Mesin Jet dari Turbocharger Unit / Make Turbocharger a Jet engine


 Sebelumnya saya ucapkan Terima Kasih kepada semua orang yang telah berkunjung ke blog yang sederhana dan tidak ada apa apanya ini untuk tetap menjadikannya Blog teratas dalam mesin pencarian Google berbahasa indonesia tentang cara " MEMBUAT MESIN JET"  Semoga Blog ini menjadi Blog dengan artikel pelopor utama tentang pembuatan Mesin Jet mini  diseluruh Indonesia... Salam Jet....

Silahkan Cek Pembuatan mesin  Jet terbaru saya :

#Membuat Mesin Pulse Jet Sederhana#



~~~Mission Complete~~~

Hai... apa kabar kawan kawan semua.. semoga baik saja & sehat selalu... Aminn..πŸ˜€
Pada postingan ini saya ingin berbagi lagi dengan kawan kawan setanah air, dikarenakan pada pekerjaan yang mengharuskan saya untuk mengetest turbocharger pada final test setelah akhir dari reparasi, maka saya pikir pikir untuk membuat mesin testnya, kalau membeli test bench nya kan mahal sekali harganya sampai ratusan juta.. mana punya duit segitu.. kalau di test menggunakan angin kompressor seperti nya kurang afdol bagi saya, maka saya putuskan membuat saja mesin Jet pakai Turbocharger yang tanpa dirubah rubah atau di modifikasi segala macam seperti yang pernah saya lakukan dulu itu, itupun sangat tidak memuaskan, terkendala masalah material & tehnik pengerjaan sebuah blade yang pastinya tidak akan mampu dibuat secara tepat & presisi seperti buatan pabrik, rencana nya mesin jet kali ini akan saya jadikan penggerak utama untuk turbocharger lainnya, yang diharapkan adalah thrust yang besar & suhu panas untuk mensimulasikan keadaan sebenarnya ketika terpasang di unit mesin diesel, sehingga saya bisa mengetahui apakah unit turbo bekerja dengan sesuai yang diharapkan ataukah harus di repair lagi sampai mencapai hasil maksimal...

Jadi disini prinsipnya adalah turbo menggerakkan turbo... mengapa nggak saya pikir? Dan kebetulan saya juga punya ketertarikkan yang besar dengan Jet Engine, ini namanya kerja sambil menjalankan hobi... sambil menyelam minum air... wkwkwkwkwkwkwk... 

Ok langsung saja disini saya menyiapkan sebuah turbo nganggur yang langsung saya cabut dari unit buldozer D85ss Komatsu bermerk Garrett... lagi lagi Garrett...( jarang dapet merk lain semisal Holset)

#COMBUSTION CHAMBER#

Lalu mencari pipa dengan diameter yang sudah saya setting sesuai dengan diameter turbonya yang mempunyai diameter masuk 2 inci, yaitu saya memakai pipa 6 inci untuk housing & pipa 4 inci  untuk combustion chamber dalam.. keduanya sama panjang yaitu 320mm 

Plat buat flange nya 


Untuk lubang harus sangat berhati hati, ada rumus standart tertentu yang saya pakai, untuk penempatan lubang, area panjang pembakaran, diameter lubang, susunan lubang dan terakhir jumlah seluruh lubang, karena apabila terlalu banyak lubang maka api didalam tabung akan padam seketika bila ada tekanan atmosfir udara yang masuk, & juga apabila terlalu sedikit lubang maka percampuran bahan bakar & oksigen tidak akan berhasil & tidak akan menjadikan dia sebuah mesin Jet yang bisa di running... Harus ada gap antara pipa dalam dan luar maksimal 1 inci kalau menurut perhitungan saya sesuai dengan karakter turbo yang  saya pakai, karena pada dasarnya api harus berada di dalam tabung berlubang secara berkesinambungan tidak boleh padam & bukan terbakar di area gap yang saya maksud... dan kalau dia terbakar di area gap itu maka mesin Jet Anda dipastikan GAGAL TOTAL akibat kesalahan perhitungan seperti yang saya tuliskan diatas...( gap itu sendiri tempat aliran udara masuk)  saya memakai lubang bor 5mm, 8.5mm & 12mm , ( untuk tipe gas & tipe bahan bakar minyak berbeda desain penempatan lubang dan ukurannya tapi gak usah saya jelaskan, capek soalnya... hehehe )
Cara kerjanya seperti ini, di dalam tabung ada tahapan pembakaran dan area penamaan yaitu pertama adalah:
1. Area Primer , disini harus terjadi percampuran oxygen & bahan bakar secara merata dan sempurna lalu berlanjut ke tahap dua
2. Area Sekunder, disini hasil pembakaran dari tahap pertama harus dihabiskan sisa sisa pembakaran nya menjadi gas lalu didinginkan di di area selanjutnya yaitu area 
 3. Area Tersier, biasa juga disebut zona Dilusi, disini hasil pembakaran sempurna dari tahap 1 & 2 akan didinginkan secara cepat agar gas yang masuk kedalam Turbin tidak terlalu panas karena akan melewati Blade Turbin, kalau terlalu panas maka akan dapat bermasalah dengan mekanisme perputarannya itu sendiri, dapat meliputi kenaikan suhu secara berlebihan pada Cartridge Turbocharger, lalu lama kelamaan bisa berakibat fatal...




#MANIFOLD ADAPTER#

Dan membuat manifold adapter yang nantinya untuk menghubungkan manifold turbo dengan combustion chamber





Melubangi tabung pipa, saya pakai Lbow 2 inci





#SISTEM PENGAPIAN#

Diperlukan busi untuk penyalaan awal Engine ini, dan saya memakai generator pulse yang katanya bisa mengeluarkan output sampai 400kv dengan input hanya 6v, daripada capek capek ngerangkai sendiri, mending beli yang sudah tinggal pasang





#NOZZLE /INJEKTOR#

Sederhana saja, hanya pakai pipa bekas injektor diesel dan di bor 2 lubang sebesar 1.5mm


#PANEL KONTROL#

Sederhana juga.. hanya terdiri dari sakelar on off, tombol switch & lampu indikator



Berikut ada sedikit video test dari saya untuk combustion nya, apakah perhitungan saya sudah tepat atau perlu perbaikan, disini saya menggunakan gas LPG saja dan sebuah hair dryer yang sudah saya modifikasi...



Akhirnya setelah di uji saya merasa sudah cukup untuk selanjutnya ketahap perakitan utuh Jet ini, tetapi Turbocharger nya saja masih belun saya perbaiki, masih rusak, sektor bantalan & ring nya... nanti saya repair sampai beres dulu baru ke perakitan akhir... akan terus Update... 


# POWER PACK HYDRAULIK MINI#

Untuk masalah pelumasan saya sudah membuat sudah membuat sebuah Power Pack Hydaulik mini ... itu menurut saya aja sih hanya aja tidak saya tambahkan control valve karena tidak dibutuhkan dalam pekerjaan ini, yang saya tambahkan hanya sebuah safety valve yang saya batasi maksimal 75psi untuk standart rata rata turbocharger.. karena biasanya saya merakit yang jumbo dengan standart tekanan 3000 - 4500psi... biasanya saya pasang di mesin hydraulik jack atau mesin press yang saya bikin... melihat ukuran pistonnya yang mini kadang membuat saya geli sendiri... karena cuman 9 mm dengan jumlah 5 buah... hehehee... Merk nya PARKER, tetapi jangan salah biar mini begini bisa supply sampai 200 bar lho asalkan di rakit dengan cara yang benar... ( ini juga saya pakai untuk pengetesan kebocoran ring segel minyak di turbocharger)


Akhirnya finish juga ini mesin Jet, setelah berkali kali gagal dengan kondisi Turbocharger yang sangat bodong seperti ini, kerusakan sangat parah pada Turbo nya, sebenarnya ini sudah tidak bisa dipakai lagi, Shaft Turbine sudah bengkok parah mengerikan, blade Turbin kemakan sebelah, bushing longgar oblak naudzubillah, keong inducer maupun exducer juga tergerus beberapa mili, ring nya hancur berantakan entah kemana & terakhir jelas masalah ke Balancing an sudah tidak mungkin lagi bisa seimbang sperti awal keluar pabrikan, tapi dengan usaha kerja paksa yang saya lakukan akhirnya mampu juga merepair turbo sampah seperti ini... maklumlah.. ini kan Turbo yang sudah dibuang orang, yg sebenarnya sangat tidak layak di repair, namun daripada saya membeli baru yang pastinya berjuta juta lebih baik ini saya presisikan kan kembali dengan usaha yang setengah mati setengah hidup...πŸ˜‚ dengan peralatan yang kurang memadai tentunyaπŸ˜…





Juga Pack Hydraulik saya gabungkan saja ke kerangka mesin Jet nya supaya tidak makan tempat πŸ˜…....

Berikut video test running yang sukses dengan sangat ngat ngat..... yang saya lakukan baru saja... selamat menikmati...😁



Terdengar jelas suara ciri khas mesin jet di akhir video pada saat gas di perkecil pada saat RPM menurun 


NOTE: 

Sebaiknya Anda para calon yang ingin membangun sebuah Mesin Jet seperti ini yang ingin berhasil tanpa masalah berkelanjutan harus memperhatikan perhitungan persamaan matematika masukan udara di COMBUSTION CHAMBER , karena ini sangat penting untuk keberhasilan RUNNING TURBOJET secara Independen, karena di awal Start kita membutuhkan tenaga dorongan angin yang di hasilkan oleh blower, selanjutnya setelah bahan bakar masuk dan Ignition di nyalakan di area Chamber maka pada  RPM minimal yang dibutuhkan oleh TURBOJET akan hidup secara mandiri yang secara perlahan lahan akan  naik RPM nya sampai pada CRITICAL SPEED atau RPM puncak  dengan mengikuti bukaan kran atau katup bahan bakar. Turbin Blade tidak boleh menjadi pijar atau merah terpanggang , dia harus tetap dalam keaadaan sedingin mungkin,  karena ini sangat mempengaruhi umur atau usia dari komponen TURBOJET itu sendiri  & juga sangat mempengaruhi Speed yang di dapat, walaupun sebenarnya para Insinyur pembuat TURBO sudah mengantisipasi dengan menggunakan bahan campuran keramik pada bilah Turbine, akan tetapi kita sebagai pengguna sebaiknya harus menghindari suhu panas berlebihan sebisa mungkin...

Kalaupun TURBINE BLADE memerah pijar MENYALA, maka kemungkinan Anda harus memperhitungkan ulang desain COMBUSTION CHAMBER dengan menghitung ulang Area PRIMER-SEKUNDER & TERSIER....

++++++++++++++++++
Eiiiitttttttt.... satu lagi ketinggalan... kalau menghidupkan Mesin Jet ini sebaiknya jangan dekat rumah yang padat penduduk... karena suara dan frekuensi tinggi yang dihasilkan nya sangatlah NYARING BIN BISING  ( bukan Van Helsing ya.....) heheheheheeee..... takut diprotes tetangga.... wkwkwkwkwkkkkkkk.......




SEKIAN & TERIMA KASIH..... sALAM JET BUAT SELURUH PECINTA JET INDONESIA ........

Jumat, 25 Agustus 2017

Membuat furnace/foundry mini & jet LPG (propane) torch untuk melting

Kali ini saya membuat sebuah set peleburan logam mini yang saya perlukan untuk membuat sesuatu bahan paduan bronze yang sangat sulit mencarinya di indonesia, kalaupun ada harus pesan minimal 300kg ke pihak pabrikan, dengan harga kisaran 250ribu sampai 350rb per kg... lumayanlah..  sedangkan pemakaian saya tidak sebanyak itu, karena yang saya butuhkan untuk membuat bearing bronze dengan kecepatan yang super high RPM, kalau yang dijual di toko hanya terbatas pada jenis bronze pasaran saja yaitu tipe LG2 atau C83600 & tipe AB2 atau C95800, yang mana keduanya tidak bisa dipakai sama sekali dalam pekerjaan saya..

Ok langsung saja.. saya memakai tabung bekas freon ac



Tabung saya potong, lalu potongan atas saya lubangi sebesar kaleng dempul 1/4 kg



Dan dibutuhkan pipa 2 inci untuk sebagai pemegang torch burner sekaligus lubang pembakarnya, dibuat lubang 3 buah & di taps buat pengancing torch serta dipotong miring untuk mengikuti posisi lubang dalam cetakan cor nantinya



Posisi pemasangan pipa harus agak miring kesamping supaya menghasilkan pusaran panas




Saya memakai semen mortar khusus tungku api SK36 yang katanya bisa tahan 1600 derajat... 

Sekarang lanjut ke pembuatan torch burner nya, saya memakai pipa 3/4 inci, 1 inci & 1 1/2 inci

Dibutuhkan sebuah kran yang saya ambil dari tabung freon & mig tip dari bekas brander potong yang nantinya akan menjadi nozzle gas LPG atau propana, mig tip nya disambung di pipa kecil sekitar 1/4 inci, saya pakai bekas pipa injektor mesin diesel



Setelah terpasang di torch


Foto diatas setelah saya forced dengan menggunakan hair dryer , tanpa forced pun bisa akan tetapi akan sangat tidak efisien karena membutuhkan bukaan kran yang besar yang mengakibatkan borosnya gas yang keluar dan juga waktu pembakaran menjadi lebih lama untuk mencapai suhu yang di inginkan.
Fungsi dari hair dryer disini adalah untuk mendapatkan campuran bahan bakar yang kaya dengan oksigen agar lebih menghasilkan panas yang maksimal




Untuk forced torch burner saya mau tidak mau membeli sebuah hair dryer 400 watt & adapter multivolt  yang murah yang kemudian saya modifikasi dengan membuang elemen pemanas nya ( sebab mengakibatkan boros nya listrik & juga udara yang harus melewati elemen pemanas buat pembakaran di torch menjadi kurang baik kualitasnya), karena dinamo didalam hair dryer itu pada dasarnya adalah dinamo arus DC makanya saya belikan adaptor DC
Berikut videonya:

Dan berikut ini adalah video sebelum perubahan desain pada torch burner nya & tanpa di forced dengan hair dryer


Desain seperti ini sangat boros gas & sangat tidak efisien... 

Berikut hasil peleburan saya...



Komposisi : Copper cu 75%, Tin sn 5% & Lead pb 20%, menjadi kan nya sebuah paduan bronze anti Seizing ,anti Friction & yg terpenting tahan terhadap ketidak teraturan poros dalam kondisi lingkungan keras yang tak kenal ampun dimana bisa terjadi kehilangan batas pelumasan, menjadikannya lebih baik dari bronze yg ada dipasaran.